BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keju merupakan suatu produk pangan yang berasal dari
hasil penggumpalan (koagulasi) dari protein susu. Susu yang digunakan untuk
pembuatan keju adalah susu sapi walaupun susu dari hewan lain juga dapat
digunakan. Selain dari kasein (protein susu), komponen susu lainnya seperti
lemak, mineral-mineral dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak juga terbawa
dalam gumpalan partikel-partikel kasein. Sedangkan komponen-komponen susu yang
larut dalam air tertinggal dalam larutan sisa dari hasil penggumpalan kasein
yang disebut whey.
Pada umumnya, orang-orang akan enggan memakan keju
hasil produk rumahan, mereka lebih memilih keju buatan pabrik yang biasa di
jual di toko-toko, karena mereka berpikir keju rumahan itu kandungan gizinya
tidak selengkap keju buatan pabrik. Apalagi dibuat menggunakan tangan, sehingga
tidak terjamin kebersihannya. Namun, keju produk rumahan atau buatan sendiri
yang sebenarnya lebih baik, karena kita tahu dengan pasti bahan apa saja yang
digunakan, dan lagi tanpa bahan pengawet, asalkan saat pembuatan menjaga
kebersihan alat dan bahan.
Oleh karena itu, kami melakukan praktikum membuat keju
rumahan dengan cara yang sederhana, agar cara ini dapat bermanfaat bagi kami
maupun orang lain.
B. Tujuan
1. Mengetahui proses pembuatan keju
2. Dapat melaksanakan pembuatan keju dari susu sapi
BAB II
DASAR TEORI
Produk keju dibuat melalui
proses fermentasi yang menggunakan mikroorganisme bakteri Streptococcus
lactis. Namun pada fermentasi kali
ini keju dibuat dengan bantuan asam cuka makan, asam cuka makan dapat
menghasilkan gumpalan susu berbentuk seperti tahu. Gumpalan ini kemudian
dipadatkan. Dan menggunakan garam untuk mempercepat proses pengeringan,
penambah rasa dan pengawet
(Estiasih dan Ahmadi, 2011).
Pembuatan keju adalah proses yang dilakukan untuk mengolah susu
hingga menjadi berbagai jenis keju. Pembuatan keju pada dasarnya sama walaupun
ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis air
susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi,
lama proses fermentasi maupun penyimpanan (pematangan). Faktor lain misalnya
jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan proses pemanasan
susu. Ada lima tahapan utama dalam pembuatan keju (afrianti, 2013).
Tahap
– tahap pembuatan keju:
1.
Pengasaman
Dalam pembuatan keju, setelah air susu diperoleh, susu kemudian
di pasteurisasi. Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus
and Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu
dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat
padat dalam susu (protein kasein, lemak, beberapa vitamin dan mineral)
menggumpal dan membentuk dadih. Pasteurisasi harus cukup untuk membunuh bakteri
yang dapat mempengaruhi kualitas keju, misalnya coliforms, yang bisa membuat
blowing (perusakan tekstur) lebih dini dan rasa tidak enak.
2.
Pengentalan
Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang
kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air
dadih) dan padat (dadih). Setelah dipisahkan, air dadih kadang-kadang dipakai
untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi namun biasanya air dadih
tersebut dibuang. Dengan bantuan sebuah alat yang berbentuk seperti kecapi,
dadih keju dihancurkan menjadi butiran-butiran. Semakin halus dadih tersebut
maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan
keju yang lebih keras.
3.
Persiapan sebelum pematangan
Pencetakan saat dadih mencapai ukuran optimal maka ia harus
dipisahkan dan dicetak. Untuk keju-keju kecil, dadihnya dipisahkan dengan sendok
dan dituang ke dalam cetakan. Untuk keju yang lebih besar, pengangkatan dari
tangki menggunakan bantuan sehelai kain. Sebelum dituang ke dalam cetakan,
dadih tersebut dikeringkan terlebih dahulu kemudian dapat ditekan lalu dibentuk
atau diiris.
4.
Pematangan
Pematangan (ripening) adalah proses yang mengubah dadih-dadih
segar menjadi keju yang penuh dengan rasa. Pematangan disebabkan oleh bakteri
atau jamur tertentu yang digunakan pada proses produkso. Karakter akhir dari
keju banyak ditentukan dari jenis pematangannya. Selama proses pematangan, keju
dijaga agar berada pada temperatur dan tingkat kelembaban tertentu hingga keju
siap dimakan. Waktu pematangan ini bervariasi mulai dari beberapa minggu untuk
keju lunak hingga beberapa hari untuk keju keras seperti Parmigiano-Reggiano.
5.
Teknik khusus
Beberapa
teknik dapat dilakukan sebelum proses pematangan untuk mempengaruhi tekstur dan
rasa akhir keju yaitu : Peregangan (Stretching), Cheddaring, Pencucian dan Pembakaran
(Effendi, 2015).
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
§ Gelas Beker : 3 buah
§ Kertas Saring : secukupnya
§ Timbangan Analitik :
1 buah
§ Corong : 2 corong
§ Spatula : 2 buah
§ Gelas Arloji : 1 buah
§ Cling Wrap : secukupnya
§ Alumunium Foil : secukupnya
B. Bahan
§ Susu : 200 ml
§ Cuka : 4 ml
§ Garam :
secukupnya
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembuatan keju adalah proses yang dilakukan untuk mengolah susu
hingga menjadi berbagai jenis keju. Pembuatan keju pada dasarnya sama walaupun
ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis air
susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi,
lama proses fermentasi maupun penyimpanan (pematangan). Faktor lain misalnya
jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan proses pemanasan
susu (Buckle, 2013).
Dalam praktikum ini, susu yang digunakan
adalah susu full cream. Susu ini dipilih karena memiliki kandungan lemak yang
cukup tinggi sehingga dapat memberikan rasa enak pada keju.
Pada umumnya pembuatan keju yang menggunakan bakteri. Bakteri tersebut memiliki peranan sebagai penghasil
asam laktat yang akan menggumpalkan susu. Namun pada praktikum kali ini, kami
tidak menggunakan bakteri melainkan cuka makan. Cuka makan mengandung asam asetat yang juga dapat menggumpalkan kasein pada
susu. Hal ini dikarenakan asam cuka juga dapat dibuat dengan mikroorganisme
penghasil asam laktat. Sehingga mikroorganisme tersebut dapat disubstitusi
dengan cuka makan.
Pertama tama susu yang telah disiapkan dituangkan ke
dalam gelas beker sebanyak 200 ml kemudian ditambahkan cuka 4 ml. Penambahan
cuka ditujukan agar susu dapat menggumpal . Setelah ditambah cuka, susu ditutup
dengan alumunium foil dan cling wrap dan didiamkan selama 1 hari.
Setelah didiamkan selama 1 hari, susu
yang mengumpal (curd) dipisahkan dari whey dengan cara disaring
dengan kertang saring hingga whey dan curd benar-benar terpisah. Curd
yang telah dipisahkan ditempatkan di gelas arloji untuk ditimbang. Gelas
arloji yang akan digunakan untuk menimbang ditimbang terlebih dahulu. Curd yang
telah ditimbang ditempatkan di cetakan dan ditutup dengan rapat dengan cling
wrap atau alumunium foil dan disimpan selama beberapa hari.
BAB V
KESIMPULAN
Pada
praktikum ini dapat disimpulkan:
1. Pembuatan keju adalah proses yang dilakukan untuk mengolah susu
hingga menjadi berbagai jenis keju. Pembuatan keju pada dasarnya sama walaupun
ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis air
susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi,
lama proses fermentasi maupun penyimpanan (pematangan).
2.
Susu yang digunakan untuk
pembuatan keju adalah susu sapi walaupun susu dari hewan lain juga dapat
digunakan.
3.
Proses pembuatan keju ini adalah susu yang telah disiapkan
dituangkan ke dalam gelas beker sebanyak 200 ml kemudian ditambahkan cuka 4 ml.
Setelah ditambah cuka, susu ditutup dengan alumunium foil dan cling wrap
dan didiamkan selama 1 hari.
Susu
yang mengumpal (curd) dipisahkan dari whey dengan cara disaring
dengan kertang saring hingga whey dan curd benar-benar terpisah. Curd
yang telah dipisahkan ditempatkan di gelas arloji untuk ditimbang. Gelas
arloji yang akan digunakan untuk menimbang ditimbang terlebih dahulu. Curd yang
telah ditimbang ditempatkan di cetakan dan ditutup dengan rapat dengan cling
wrap atau alumunium foil dan disimpan selama beberapa hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar